Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku Utara Abdullah Assagaf, mengungkapkan DKP Malut terus berupaya meningkatkan dan mengoptimalkan potensi perikanan dengan memudahkan rantai pasok hasil tangkap dan juga memperoleh daya saing produk perikanan yang berkualitas tinggi untuk mewujudkan harapan masyarakat.
Untuk menjawab kebutuhan masyarakat Maluku Utara tentu selama ini masih menjadi tugas besar Pemerintah Provinsi, khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Utara hingga ke Kabupaten dan Kota. Namun tentu hal itu tidak mudah merealisasikan tanpa adanya sebuah regulasi yang tepat.
Untuk itulah DKP Malut tengah mengkaji sebuah regulasi dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan peserta dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota, OPD Pemprov Malut, UPP, pelaku UMKM, dan Nelayan,yang digelar di Bukit Bintang Caffe, Selasa (21/11/2023).
Dimana FGD yang dipelopori oleh Abdullah Assagaf, selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku Utara itu, mendiskusikan Draft Ranperda tentang Penguatan Manajemen Sistem Logistik Dalam Mendorong Daya Saing Produk Perikanan Maluku Utara.
Abdullah Assagaf yang didampingi Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Malut Irwan Usman dan Ibrahim Asnawi, mereka mendapatkan banyak masukan dari peserta FGD terkait pembahasan Draf Ramperda tersebut.
Masukan dari peserta bakal dijadikan sebagai bahan kajian untuk ditindaklanjuti agar menjadikan satu regulasi yang tepat dalam mengoptimalkan potensi perikanan Maluku Utara yang melimpah.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan itu menuturkan, potensi perikanan Maluku Utara benar-benar melimpah dan selama ini masih menjadi pertanyaan ditengah masyarakat umum, terkait harga ikan disetiap daerah masih menjadi satu persoalan karena harganya yang masih tinggi, bahkan sektor perikanan juga menjadi salah satu pemicu inflasi di daerah.
“FGD ini juga selain dalam rangka sebagai dukungan pendidikan PIM II saya yang saya jalani saat ini, namun saya berniat mengambil satu gagasan ini menjadikan satu produk berkaitan dengan menatanya alur rantai pasok distribusi ikan dengan tujuan, pertama, harga bisa kita kendalikan, operasional dari pelaku usaha bisa efisien, sektor pangan inflasi itu salah satunya perikanan yang harus segera dimaksimalkan,” ungkap Kadis KP Malut itu.
Meski demikian Kadis KP Malut menjelaskan bahwa, pemicu inflasi dari sektor perikanan itu pada jenis hasil tangkap tertentu saja, seperti tingginya komsumsi ikan jenis cakalang yang tentunya masyarakat Maluku Utara umumnya sangat familiar mengkomsumsi ikan jenis cakalang.
Ditambah lagi, tingginya nelayan di Maluku Utara yang menangkap ikan cakalang, karena masih mengandalkan alat penangkapan ikan cakalang dengan menggunakan bahan dari bambu dijadikan stik.
“Jadi inflasi dari sektor perikanan khususnya komoditi dari beberapa jenis ikan seperti ikan cakalang, karena mayoritas masyarakat kita di Maluku Utara memiliki alat tangkap ikan cakalang dengan menggunakan stik yang dibuat dari bahan bambu, atau yang kita sebut bahan lokalnya yaitu “huhati”. Selain itu masyarakat kita lebih fameliar mengkomsumsi ikan jenis cakalang,” ujarnya.
Untuk itu Kadis KP Provinsi Maluku Utara berharap, penting pembahasan Draft Ranperda tentang Penguatan Manajemen Sistem Logistik Dalam Mendorong Daya Saing Produk Perikanan Maluku Utara. Ini tentu hanyalah semata-mata memberikan kemudahan dan kelancaran untuk masyarakat, karena Maluku Utara merupakan wilayah kepulauan.
“Inilah yang perlu saya angkat satu gagasan ini untuk menjadikan satu prodak dari DKP Malut, dan saya sudah mendapatkan dukungan yang nantinya mengawal rangcangan Ramperda ini menjadikan Perda dan sudah masuk pada Prolegda di tahun 2024 mendatang. Itulah tujuannya selain melengkapi pendidikan saya, ini menjadi prodak kami Dinas Kelautan dan Perikanan bagimana menata jarigan distribusi rantai pasok perikanan karena kita daerah kepulauan agar lebih menguatkan,” jelasnya.
Sumber: https://jurnalone.id/2023/11/21/kepala-dkp-abdullah-assagaf-sampaikan-pentingnya-ranperda-tentang-penguatan-manajemen-sistem-logistik-dalam-mendorong-daya-saing-produk-perikanan-maluku-utara/